Artikel Tentang Gelombang Elektromagnetik
Saat ini hampir semua orang memiliki peralatan yang satu ini. Dia begitu kecil yang bisa dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki fungsi yang sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu adalah sebuah ponsel (telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal mereka saling berjauhan?
Konsep
yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik.
Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan
dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering
kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave,
radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana
yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan
gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama,
arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai
gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang
telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh
Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
Michael Faraday, penemu induksi
elektromagnetik
Kedua, medan magnet yang
berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik
dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi
elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen
oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum
induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari
kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep
simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu
usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang
berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya
boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan
listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan
magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan
antara kelistrikan dan kemagnetan.
James Clerk Maxwell peletak dasar
teori gelombang elektromagnetik
Jadi, prinsip ketiga adalah medan
listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet.
Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan
pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal
dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.
Dari
ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya
suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan
medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang
berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini
berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik
secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak
merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala
gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik
karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada
mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan
intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan,
sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell
dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.
Teori Maxwell tentang listrik dan
magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik
Ramalan
Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah
Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui
eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang
elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan
muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan
dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan penerima yang ada saat
ini menggunakan prinsip seperti ini.
diagram skematik eksperimen Hertz
Melalui eksperimennya ini Hertz
berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian
penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang
elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell,
benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang
elektromagnetik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar